detik.com
Selasa , 26/06/2007 19:34 WIB
Upah Tenaga Kerja TI Indonesia Terendah Kedua di Dunia
Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Jakarta, Penghasilan tenaga kerja teknologi informasi (TI) Indonesia terendah kedua di dunia, masih lebih rendah dari Ghana dan Filipina.Ketua Umum Asosiasi Piranti Lunak Indonesia (Aspiluki) Djarot Subiantoro mengungkapkan hal tersebut berdasarkan hasil survei perusahaan konsultan internasional HK Kearney Consulting pada maret 2007, yang mensurvei indeks ranking 50 negara di dunia termasuk Indonesia, dalam hal TI."Sedangkan untuk posisi nomor satu terendah ialah Vietnam," ujar Djarot, usai konferensi ajang ICT Award 2007 di gedung Depkominfo, Jakarta (26/6/2007) Ia menuturkan, kriteria penilaian tarif biaya tersebut diukur dari berbagai komponen yang meliputi biaya kompensasi, infrastruktur, pajak dan peraturan."Tarif biaya ini salah satu dari tiga hasil survei, sementara dari hasil dua survei lainnya mengukur tingkat skill dan business environment," tukasnya.Dari sisi skill, lanjut Djarot, Indonesia berada di peringkat 14. Namun dari sisi business environment Indonesia masuk di jajaran paling buncit, yaitu posisi ke-49 dari 50 negara, hanya unggul sedikit dari Senegal."Kekurangan kita adalah dari cara mengemas bisnis dan budaya kerja. Orang-orang TI kita ini masih bekerja kaya seniman, based on project. Ini masalah kebiasaan, dan ini yang masih jadi PR (pekerjaan rumah-red) kita. Mungkin kita harus sering mengadakan ajang kompetisi ICT, agar memicu minat bisnis," jelas Djarot.Sementara itu, di kesempatan yang sama, Dirjen Aplikasi dan Telematika Cahyana Ahmadjayadi mengatakan, saat ini fokus di seluruh negara dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi ialah pada industri yang mengandalkan kreativitas, salah satunya software."Bahkan di Inggris sekalipun industri berbasis kreativitas tumbuh empat kali lipat atau setara dengan 95 persen dari pertumbuhan ekonomi," bebernya.Cahyana mengungkap, belanja TI Indonesia pada tahun 2007 diperkirakan mencapai US$ 2 miliar, di mana 50 persen diantaranya dihabiskan untuk membeli software. "Ini peluang bagi industri kita untuk mencicipi pangsa pasar tersebut. Salah satunya dengan mencari bibit unggul dari ajang ICT Award ini," imbuhnya.ICT Award 2007ICT award 2007 merupakan inisiatif dari Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) beserta gabungan asosiasi TI untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan produk-produk ICT di Indonesia agar lebih inovatif dan optimal.Ajang ini terbagi atas 11 kategori seperti software, hardware dan service. Pendaftaran dibuka mulai 1 Juli sampai akhir Agustus untuk semua kalangan, baik perorangan ataupun perusahaan. Sedangkan proses penjurian dimulai dari 1 September sampai 30 September 2007.Pengumuman pemenang diumumkan pada 5 Oktober 2007. Penghargaan buat pemenangnya, menurut rencana, akan dianugerahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 26 Oktober 2007. (ash/ash)