Jumat, 27 November 2009
Selasa, 17 Februari 2009
Dari Milis Pasca MTI
Waktu checkmail yahoo... wah terkaget-kaget jadinya karena ada satu email dari milis Pasca MTI yang menegur kita semua untuk tidak merokok di ruang kuliah "maaf ini presepsi saya tentang email itu lho". Di email itu tertulis sebuah pesan yang ditujukan ke bu trida yang menggambarkan keberatannya seseorang atas sikap para mahasiswa yang merokok di dalam kelas. Ada beberapa hal yang tersirat di benak saya.
1. Prasangka-prasangka orang yang melayangkan protes tersebut.
1. Prasangka-prasangka orang yang melayangkan protes tersebut.
- Mungkin Staff MTI yang membersihkan ruangan kuliah
- Mungkin Mahasiswa lain yang menggunakan ruangan kuliah berikutnya
- Mungkin Dosen dan atau Pimpinan Pasca UNLA
- Mungkin teman mahasiswa yang tidak merokok
- Kemungkinan kelas menjadi kotor dan kumuh
- Kemungkinan tidak suka ada yang merokok
- Kemungkinan berbaik hati agar tidak membawa penyakit pada orang yang tidak merokok
- Kemungkinan melarang merokok ke semua orang
- Karena saya adalah termasuk mahasiswa yang saat itu yang terakhir meninggalkan ruangan, saya jadi merasa menjadi tertuduh. Padahal saya bukanlah perokok.
- Bisa saja temen-temen menuduh saya yang melakukan protes tersebut, karena saya bukan perokok, kalo ya ngapain lagi saya menghirup asap rokok terus sampai semua pulang [Bunuh diri kalee]
- Mungkin ada sesuatu hal tersembunyi di balik ini semua, karena pagi-pagi kami sudah diceramahi filsafat kehidupan, diumumkannya kekecewaan pada angkatan kami yang "nyentrik" katanya para dosen mengkhawatirkan kelas kami.
Minggu, 15 Februari 2009
Jadi Guru sekaligus siswa
Jadi Guru sekaligus siswa
Maksud dari judul di atas adalah seseorang yang pada suatu saat menyandang dua title yang berbeda. Memang bila dilihat dari kacamata awam mungkin berpendapat sesuatu hal yang tidak mungkin, dalam waktu yang bersamaan menyandang dua title yang berlawanan. Tetapi hal ini mungkin dirasakan oleh sebagian besar guru-guru kita di Indonesia. Dengan adanya Undang-undang Guru dan Dosen maka seluruh guru dan Dosen dipacu agar dapat meningkatkan pengetahuannya, baik pengetahuan dikdaktik metodik maupun pengetahuan umum terutama yang menyangkut bahan ajarnya.
Ada yang sebagian bapak ibu guru yang memandang "ah tidak mungkin" karena dengan beralasan telah lama meninggalkan bangku kuliah, adapula yang beralasan sudah terlalu tua dan tidak sanggup lagi untuk belajar, adapula yang memandang biasa-biasa saja dengan alasan "yah kita jalani saja lah.., asal hadir datang, duduk, diam...".
Kasus lain yang terjadi adalah terkaget-kaget karena mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan keiinginan dan pandangannya. Ada yang mengeluh kok dapat tugas yang begitu banyak padahal dia sendiri juga setiap kali ngasih tugas yang banyak pada muridnya. Adapula yang mengeluh aduh dosennya kok gitu sih, padahal dia sendiri terkadang tidak mau tau apa muridnya bisa menyerap pengetahuan yang diberikannya atau tidak. Atau adapula keluhan wah kalau begitu saya harus banyak membaca donk, padahal kalau berprofesi sebagai guru yah tugasnya harus upgrade pengetahuan sepanjang waktu.
Semoga dengan adanya kenyataan bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia.
Maksud dari judul di atas adalah seseorang yang pada suatu saat menyandang dua title yang berbeda. Memang bila dilihat dari kacamata awam mungkin berpendapat sesuatu hal yang tidak mungkin, dalam waktu yang bersamaan menyandang dua title yang berlawanan. Tetapi hal ini mungkin dirasakan oleh sebagian besar guru-guru kita di Indonesia. Dengan adanya Undang-undang Guru dan Dosen maka seluruh guru dan Dosen dipacu agar dapat meningkatkan pengetahuannya, baik pengetahuan dikdaktik metodik maupun pengetahuan umum terutama yang menyangkut bahan ajarnya.
Ada yang sebagian bapak ibu guru yang memandang "ah tidak mungkin" karena dengan beralasan telah lama meninggalkan bangku kuliah, adapula yang beralasan sudah terlalu tua dan tidak sanggup lagi untuk belajar, adapula yang memandang biasa-biasa saja dengan alasan "yah kita jalani saja lah.., asal hadir datang, duduk, diam...".
Kasus lain yang terjadi adalah terkaget-kaget karena mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan keiinginan dan pandangannya. Ada yang mengeluh kok dapat tugas yang begitu banyak padahal dia sendiri juga setiap kali ngasih tugas yang banyak pada muridnya. Adapula yang mengeluh aduh dosennya kok gitu sih, padahal dia sendiri terkadang tidak mau tau apa muridnya bisa menyerap pengetahuan yang diberikannya atau tidak. Atau adapula keluhan wah kalau begitu saya harus banyak membaca donk, padahal kalau berprofesi sebagai guru yah tugasnya harus upgrade pengetahuan sepanjang waktu.
Semoga dengan adanya kenyataan bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia.
Langganan:
Komentar (Atom)